Sejarah


Petilasan Eyang Wirowongso Wiroguno di Desa Sidomulyo Kec Cepiring Kendal

Pada tahun 1425 M yaitu pada zaman kerajaan Mataram dibawah pimpinan Raden Trenggono sedang melakukan perluasan wilayah, maka diutuslah Raden Tumengung Wiroguno  yang berasal dari Yogyakarta, yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Tumengung di Kerajaan Mataram, untuk memperluas wilayah khususnya di daerah pesisir utara pulau Jawa.

Mbah Wiroguno yang mempunyai nama asli Raden Raden Temegung wirowongso Wiroguno , atas perintah dari Sultan Trenggono kemudian berangkat menuju daerah Kendal, kemudian Mbah Wiroguno berhasil menguasai wilayah seluas ± 231,395 Ha,yang tepatnya sekarang disebut Desa Sidomulyo, dengan batas wilayah sebelah utara laut Jawa, sebelah timur Desa Juwiring , sebelah selatan Desa Karangayu , sebelah barat Desa Kalirejo.

Dari keseluruhan wilayah Desa Sidomulyo terbagi menjadi beberapa blok yaitu blok persawahan dan blok permukiman.

Yang termasuk dalam blok persawahan diantaranya: blok Ketur, blok Pasungan, blok Tengah, blok Panggang, blok Gembongan, blok Sedlawer, dan blok Gadel.Sedangkan blok permukiman terdiri dari: blok Ringinmulyo, blok Sarimulyo, blok Rejomulyo.

Menurut cerita, nama Desa Sidomulyo dulunya bernama Maliling . Selain dua orang tokoh tersebut di atas juga ada seorang tokoh yang merupakan pelopor berdirinya Desa Sidomulyo yaitu eyang Miling. kemudian beliau mengabdikan dirinya di Desa Sidomulyo sampai dengan wafat dan dimakamkan di makam Sidomulyo sebelah barat, sedangkan Mbah Wiroguno berada dalam satu komplek makam.

Untuk mengenang jasa-jasa para pembubakyoso (tokoh pendiri desa) khususnya Mbah Wiroguno setiap setahun sekali tepatnya pada hari selasa Kliwon dibulan Assyura’ (Suro dalam bahasa Jawa) diadakan selamatan Nyadran (Khoul) oleh masyarakat Desa Sidomulyo di lokasi dekat makam Mbah Wiroguno , Kepala Desa menyiapkan ambeng bucu, golong/nasi 7 atau 9 bucu dibungkus daun pisang, juada pasar untuk disajikan dan dimakan bersama-sama. Selain itu juga menyiapkan kembang ketelon, cerutu, daun siri untuk diletakkan di atas makam dengan membakar kemenyan.

Sejarah singkat Desa Sidomulyo merupakan fenomena sebuah peradaban yang patut untuk dilestarikan sebagai bagian pembelajaran dan ikatan batin dalam mewujudkan rasa cinta tanah air dan bangsa (nasionalisme).

Pada masa penjajahan Belanda, Desa Maliling dipimpin oleh Kepala Desa Ronodwiryo Kahar (tikrik) dan Sukarjo tahun 1935-1944), kemudian pada masa peralian dari penjajahan Belanda ke penjajahan Jepang (1944) selama 3 bulan diganti Sunarmo .setelah 3 bulan digantikan lagi oleh Sukarjo mulai tahun (1944 – 1964 )dan tahun 1954 Desa Maliling digantikan dengan nama Desa Sidomulyo.Kemudian tahun (1964 – 1988) Desa Sidomulyo dipimpin oleh Yudo Suharjo .Tahun (1988 – 1998) dipimpin oleh Kepala Desa M.Sobirin.pada jaman Revormasi M.Sobirin diturunkan oleh warga dan digantikan oleh PLT Bejo Sidono Pegawai dari Kecamatan Cepiring selama 6 bulan.tahun (1999 – 2013) Kepala Desa dijabat oleh Dwi Setyobudi.menjabat selama 2 periode. Kepala Desa dijabat oleh H.Sutrisno tahun (2013 – 2019) dan Kepala Desa Sidomulyo dijabat Oleh Ratna Yuli Fitriyani (2020 – 2026).